Thursday, April 25, 2013

Praise and Worship "How To Find Your True Love"

Makassar, 24/4/2013. KTM Muda-Mudi Makassar mengadakan Praise and Worship dengan tema "How To Find Your True Love". Sekitar 50 lebih anggota muda-mudi hadir dalam Praise and Worship yang dibawakan oleh Sel Santa Teresa Avila. Tema yang cukup menarik perhatian dari situasi masa muda sekarang yang sering galau tentang kehidupan cinta mereka. Dalam pengajaran yang dibawakan oleh Yurika  dari Sel Maria Bunda Karmel memberikan arti dan penyadaran akan "keutuhan" kita dalam hidup di dunia ini. "Single Forever", itulah istilah bagaimana kita hendaknya MENGENALI diri kita sendiri dan MENERIMA diri kita sendiri. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu" (bdk. Mat 6:33). So, buat anak-anak muda tenang aja kalau soal hubungan, jangan khawatir dan jangan dicari (hihihi...). Karena percayalah apabila kita mengasihi dan menerima diri kita sendiri, berarti anda mengasihi dan menerima Allah yang adalah Sang Pencipta, maka apabila seturut panggilan dan kehendak Tuhan, pasangan hidup kita pun akan diberikan sendiri oleh-Nya... All For Jesus!!


Yurika (Sel MBK) sedang membawa pengajaran

Peserta Praise n Worship

Peserta Praise n Worship


Tuesday, April 9, 2013

Formulir Camping SISWA 2013

Formulir pendaftaran Camping Rohani Katolik Se-Indonesia 2013 untuk kategori SISWA (kelas VIII-XII) tanggal 17-23 Juni 2013, dapat diambil di :

  • Sekretariat Gereja Hati Yesus yang Mahakudus (Katedral), Makassar (setiap hari kerja, pukul 8.00 - 14.00 WITA)
  • Menghubungi Contact Person: Ibu Lanny (087840850058)
  • Download file formulir dengan klik (download)
    • Buka link diatas
    • Kemudian pilih "File" (bagian kiri atas)
    • Lalu pilih "Download" atau "Unduh"
    • Isi formulir dengan data yang sesuai dan benar 
    • Setelah mengisi formulir, kirim ke email "ktmmakassar.gmail.com" (untuk di print out) dengan menyertakan FOTO PESERTA (berukuran 3x4)
catatan : Pengisian formulir akan dianggap sebagai peserta Camping Rohani SISWA 2013 setelah BUKTI TRANSFER TELAH DITERIMA.

Terima Kasih!
Tuhan memberkati
dan Sampai Jumpa di Camping Rohani!


"Hendaklah kamu bercahaya diantara mereka seperti 
bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan" 
(Filipi 2 :15b-16a)

Saturday, April 6, 2013

CAMPING ROHANI KATOLIK SE-INDONESIA 2013

Ayo teman-teman bergabung dalam Camping Rohani Katolik se-Indonesia 2013 dengan tema "Pancarkan Cahaya Iman" (dalam rangka tahun iman). **Hendaklah kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan** (Filipi 2:15b-16a). Acaranya bertempat di Pertapaan Karmel, Desa Ngadireso, Tumpang, Malang.

Ada yang untuk:
SD (IV-VII) : 27 - 30 Juni 2013
SISWA (VIII-XII) : 17 - 23 Juni 2013
MAHASISWA/sederajat : 15-21 Juli 2013

INFO buat kategori SISWA:
     Nah... buat kategori SISWA nih, ada harga PROMO loh! s/d 20 April 2013 :D Ayo, buruan daftar! Dijamin gak bakal nyesel, karena akan bertemu banyak teman-teman baru dari seluruuuuuuuh Indonesia... Camping rohani tahun ini juga akan dirangkaikan dengan rekreasi bersama ke Bali (3 hari 2 malam, 23-25 Juni)! Makin seru kan? Bersama dengan pastor pendamping, P. Victor Wiro Patinggi, Pr :). Formulirnya dapat diambil di Sekretariat Gereja Katedral, Jl. Kajaolalido 14 Makassar, jam 8-2 siang atau menghubungi Contact Person (Ibu Lani 087840850058)


Buruan daftar sebelum terlambat! Ajak teman-teman dan saudaramu yah :) Sampai Jumpa di Camping Rohani, Tuhan Memberkati



Seputar Camping Rohani:

    Camping Rohani Katolik se-Indonesia ini sudah ada sejak tahun 1991 dan diadakan tiap tahunnya loh! Dengn tema-tema yang berbeda dan menarik tiap tahunnya, membuat kita gak bakal bosan untuk mengikutinya tiap tahun. Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia dan telah mencapai 2000 lebih anak muda yang mengikutinya. Banyak pengalaman-pengalaman yang menarik dan berkesan dari para peserta yang telah ikut camping rohani ini :D. Yuk kita lihat apa aja sih keseruan camp.roh ini!

Puji-pujian bersama

Meditasi alam

Senam Pagi :D 
Persembahan peserta
Persembahan peserta dari Makassar tahun 2010
Peserta dari Makassar 
Berdoa bersama di Gua Maria
Peserta Camping Rohani Siswa

Outbound
Yel-yel Outbound
Outbound


Outbound



Sharing bersama Romo/Biarawan-ti
Adorasi
Api Unggun


Gimana, seru kan? Ayo buruan ikut Camping Rohani dan dapatkan pengalaman yang tak terlupakan :) Hehehehhe... See you there guys! 


(This event presented by Suster Puteri Karmel, Frater CSE, dan KTM)

Friday, April 5, 2013

Bertumbuh dalam Iman

     Iman dibentuk oleh Allah dan orang Kristen tidak dapat bertumbuh dalam iman berkat usahanya sendiri. Meskipun demikian, kita dapat ikut membuat iman kita bertumbuh dengan menanggulangi hambatan-hambatan bagi iman dan dengan mengikuti langkah-langkah yang menolong pertumbuhan iman. Walaupun kita tak bisa membangun iman kita sendiri, Allah tak bisa membangun iman kita tanpa kerjasama kita.

A. Hambatan-hambatan bagi iman

1. Rasa Takut
    Rasa takut biasanya berasal dari rasa tak aman dalam diri kita sendiri, ketakutan untuk gagal dan pendekatan kepada iman secara menegangkan. Untuk mengatasinya kita harus merasa tenang, tinggal dalam Alaah, mengingat dan mempercayai janji-Nya serta tidak takut membuat pelanggaran. Bertumbuh dalam iman sama seperti belajar berjalan: jika kita tidak mau jatuh, kita hanya akan bisa merangkak saja. Kegagalan seharusnya dipandang sebagai kesempatan untuk belajar bagaimana menggunakan iman dengan efektif.

2. Rasa khawatir
    Seringkali kita berdoa permohonan dengan membangkitkan perasaan iman yang kuat dan secara sadar atau tidak percaya bahwa Allah takkan bekerja jika kita tak memiliki perasaan iman yang tepat. Bila demikian halnya, kita beriman lebih besar kepada perasaan iman kita sendiri daripada kepada Tuhan. Bila kita berdoa atau bertindak dalam iman, kita seharusnya mengarahkan pikiran kita sepenuhnya kepada Allah. Perasaan iman memang menolong, akan tetapi kuasa Allah tidak tergantung pada perasaan ini. Kesadaran bahwa iman bukanlah suatu emosi seharusnya membebaskana kita dari belenggu terhadap perasaan keraguan dan membiarkan kita berdiri teguh di atas batu karang Sabda Allah.

3. Keraguan pada diri sendiri
    Banyak orang yang kurang percaya pada diri sendiri juga kurang beriman kepada Allah. Seringkali dosa ketidakpercayaan sebebnarnya adalah rasa tak aman dan keraguan pada diri sendiri. Seorang Kristen yang mengalami masalah ini juga terbuka pada serangan si jahat untuk menyalahkan diri sendiri. Bila kita menyadari bahwa masalah kita dengan iman terutama berkenaan dengan rasa percaya pada diri sendiri, kita akan bisa melihat  masalah ini dengan jelas dan mempercayakan diri secara lebih penuh kepada Tuhan.

4. Setan
    Hambatan terakhir bagi iman ialah peperangan rohani. Banyak kesulitan dalam menggunakan iman bersifat wajar, tetapi ada pula yang disebabkan oleh perlawanan setan. Setan bahkan bisa memperburuk masalah-masalh yang wajar. Kesadaran akan adanya peperangan rohani membantu seorang Kristen dalam menolak pirkiran dan keraguan ataupun ketakutan yang ditanamkan oleh kuasa setan. Kita akan bisa menolak kebohongan-kebohongan setan ini dengan kuasa Allah dan menggantikannya dengan kebenaran.


B. Langkah-langkah positif menuju iman

1. Doa pribadi
    Kita akan bertumbuh kuat dalam iman bila kita setia pada doa pribadi. Allah sudah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya dan Dia juga bersukacita dalam menjawab doa-doa kita (Mat 7:7-11). Janganlah kita berdoa kepada Allah seakan-akan kita mengemis uang dari seorang asing yang kejam dan kikir. Sebaliknya, rasa percaya haruslah menjiwai semua doa-doa kita. Bila kita sebagai anak-anak Allah berdoa dengan penuh kepercayaan, iman yang baru akan diberikan.

2. Sabda Allah
    Dalam Roma 10:17 dikatakan Santo Paulus bahwa: "Jadi, iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus." Kita mendengarkan Sabda Allah melalui Kitab Suci, pengajaran, nubuat, buku-buku, nasihat pribadi, dan bimbingan langsung dari Allah. Allah memberikan Sabda-Nya untuk memperkuat kita, meyakinkan kita kembali serta membangun iman kita. Jadi, kita harus rajin mendengarkan, menyerap, merenungkan serta mencintai Sabda Allah karena Sabda-Nya membangun iman dan memberi makan roh kita.

3. Membaca
    Kita bisa membangun iman kita dengan membaca buku-buku dan majalah-majalah yang menggambarkan turut campur tangan Allah dalam kehidupan orang-orang Kristen yang setia. Buku-buku dan majalah-majalah ini membuktikan kebenaran Kitab Suci karena menunjukkan bagaimana Sabda Allah dihayati dalam kehidupan mereka.

4. Lingkungan beriman
    Kita bisa bertumbuh dalam iman jika kita bergaul dengan orang yang menumbuhkan iman kita dan sebaliknya, iman kita akan menjadi lemah bila dikelilingi orang-orang yang berharap sedikit dari Allah. Maka dari itu, bila kita mau iman kita bertumbuh, kita seharusnya berjumpa dengan orang-orang Kristen beriman secara teratur dan membina hubungan pribadi yang mendukung dengan mereka.

5. Doa minta iman.
    Langkah terakhir dalam pertumbuhan dalam iman merupakan langkah yang paling langsung, yaitu minta kepada Allah untuk menumbuhkan iman kita. Kita harus berdoa untuk hal ini dengan penuh percaya dan menantikan Allah untuk menjawabnya. Allah menginginkan kita untuk percaya kepada kasih dan janji-Nya. Dia tidak akan menolak menjawab doa yang sangat menyerupai keinginan-Nya sendiri.

sumber: Sisyanti;2005;Menuju Kedewasaan Rohani;Pertapaan Shanti Buana



Tambahkanlah iman kami, ya Allah, dan ajarilah kami agar tetap setia pada iman kami sehingga kami boleh bertumbuh di dalam Engkau dan menjadi saksiMu yang nyata di dunia ini. Amin


Tahun Iman
11 Okt 2012 - 24 Nov 2013


Thursday, April 4, 2013

IMAN ?

     Pada tanggal 11 Oktober 2012 ditetapkan oleh Paus Emeritus Benediktus XVI sebagai Tahun Iman (Year of Faith) hingga 24 Novemebr 2013. Untuk itu mari saudaraku kita mengenal apakah iman itu sendiri dan bagaimanakah sikap hidup kita dalam tahun iman ini...

Arti Iman

     Iman kristiani yang sejati berarti kepercayaan kepada Allah sehingga Dia bisa memenuhi tujuan-Nya di dalam dan melalui umat-Nya. Tujuan Allah:

  1. Membentuk umat-Nya agar mempunyai sifat-sifat yang mencerminkan kebaikan dan kesetian-Nya
  2. Menggunakan umat-Nya sebagai alat-Nya untuk berbicara kepada orang lain
  3. Mengajar umat-Nya untuk berdoa sedemikian rupa sehingga Dia bisa mengendalikan keadaan yang berada di luar kemampuan mereka.
      Bagi Allah, iman merupakan jalan bagi umat-Nya untuk tinggal di dalam kebaikan dan kekuatan-Nya. Bilamana seorang Kristen menggunakan imannya, ia meninggalkan dirinya sendiri dan berada dalam tangan Allah yang penuh kasih serta mengakui kebesaran dan kemampuan Allah dan di lain pihak ia mengakui kekecilannya dan keterbatasannya. Iman merupakan karunia dari Allah dan kebebasan dari belenggu kehendak sendiri.

Dasar Iman

     Iman kristiani merupakan reaksi terhadap pernyataan sifat-sifat, keinginan dan rencana Allah. Pernyataan Allah ini bisa kita kenali lewat:
1. Janji-janji Allah dalam Kitab Suci
    Kita tahu bahwa Allah memberikan Roh Kudus kepada siapa saja yang meminta-Nya (Luk 11:13); bahwa Allah mengampuni dosa-dosa orang yang mengakukannya (I Yoh 1:9); bahwa Allah memberikan hidup abadi kepada orang yang percaya kepada Yesus (Yoh 3:16). BIla kita memnuhi syarat-syarat-Nya, kita mempunyai dasar kuat untuk menggunakan iman dalam memperoleh janji-janji-Nya.
2. Dorongan Roh Kudus
    Karena Allah tinggal dalam diri setiap orang Kriste, kita mengharapkan komunikas pribadi langsung dengan-Nya. Komunikasi semacam ini berbentuk kata-kata yang terlintas dalam pikiran atau rasa keyakinan dalam batin bahwa Allah mengatakan sesuatu. Kita seharusnya menjawab dorongan Roh Kudus dalam iman. Meskipun kita membuat pelanggaran dalam mengikuti gerakan Roh, hal ini tidaklah mengurangi pentingnya menjawab apa yang Allah menyatakan secara langsung kepada kita dalam iman.
3. Pengenalan akan sifat-sifat Allah
    Kitab Suci dan pengalam pribadi mengungkapkan kerahiman dan belaskasihan Allah kepada umat-Nya. Walaupun kita sering tidak menjumpai janji-janji Allah serta tidak mengalami dorongan Roh Kudus dalam situasi tertentu, kita tetap percaya bahwa Allah tetap mau bertindak karena kasih-Nya.

Tingkatan Iman

Ada 3 tingkatan iman:
a. Iman Kepercayaan (= believing faith)
    Yaitu iman yang kita perlukan untuk menerima kebenaran-kebenaran doktrinal dasar kristiani. Iman ini tercakup dalam Credo Para Rasul (Syahadat Para Rasul). Iman ini penting tetapi tidak cukup. Dalam Yak 2:19 mengatakan "Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik. Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."
b. Iman Penyerahan (= trusting faith)
    Yaitu iman untuk memercayai bahwa Allah itu baik, mencintai dan selalu memelihara uamt-Nya. Lewat iman ini kita mempercayakan hidup kita dalam tangan Allah
c. Iman Penuh Harapan (= expecting/expectant faith)
    Yaitu iman yang sampai kepada Yesus dan mengharapkan-Nya untuk bertindak dalam situasi0situasi khusus. Iman penuh hadapan berbeda dari kedua macam iman lainnya karena sifatnya aktif dan dinamis. Kalau kita hanya memiliki kedua macam iman yang pertama, kita tidak meminta apa yang sebenarnya akan Allah berikan kepada kita dengan senang hati. Hal ini terjadi karena kedua macam iman itu cenderung bersifat pasif: pasrah kepada kehendak Allah dan mau menanggung keadaan yang sulit. Tanpa reaksi aktif dari iman penuh harapan, kita bisa secara salah menerima keadaan yang sulit sebagai kehendak-Nya padahal Dia sendiri ingin mengubahnya. Yesus mengaja murid-murid-Nya untuk berdoa terusp-menerus, bahkan juga untuk kebutuhan-kebutuhan kecil. Ini kita jumpai dalam Mat 7:7-11.
     Iman penuh harapan merupakan suatu cara berpikir, berkata-kata dan bertindak. Meskipun iman ini mengandung unsur emosi, ia bukanlah terutama suatu emosi. Iman ini bukan saja merupakan serentetan tindakan-tindakan khusus, tetapi juga suatu pandangan yang seharusnya menandai keseluruhan kehidupan kristiani kita. Bila kita penuh dengan iman, kita akan bersukacita dalam segala keadaan, mengaharpkan turut campur tangan Allah dalam hidup kita dan menghindari sikap cemas, takut, negatif, memusuhi atau tak bersemangat. Jadi, iman penuh harapan terdiri dari serentetan perbuatan dan pandangan umum.

Bertumbuh dalam Iman
(bersambung)

sumber: Sisyanti;2005;Menuju Kedewasaan Rohani;Pertapaan Shanti Bhuana